Zaman dahulu, anak-anak mempunyai banyak permainan. Ada yang dilakukan dengan nyanyian atau alat. Ada juga yang hanya menggunakan alat saja tanpa bunyi-bunyian. Asyiknya, sebagian besar permainan ini dilakukan di alam terbuka. Bisa anda bayangkan keserunnya?
Kreativitas anak Betawi memang tidak diragukan lagi, apapun bisa menjadi mainan untuk masyarakat Betawi. Bahkan buah-buahan, dedaunan, biji hingga batang bagian dari pohonpun dijadikan permainan.
Dulunya, lingkungan masyarakat Betawi memang dekat dengan pepohonan, otomatis rumah-rumah orang Betawi tempo dulu memiliki kebun yang luas. Ditempat inilah biasanya anak-anak berkumpul untuk menyalurkan energi kreatifnya.
Ada beberapa permainan yang biasanya hanya dimainkan oleh anak laki-laki, tetapi ada juga yang hanya untuk anak perempuan. Akan tetapi terkadang baik anak laki-laki maupun perempuan pun ikut memainkannya secara bersamaan.
Dahulu, anak-anak Betawi belum mengenal permainan buatan pabrik. Dengan menggunakan kretifitasnya, anak-anak Betawi lantas menggunakan alat-alat yang ditemukan di lingkungan sekitarnya. Seperti paku, karet, karung, pecahan genteng, bola yang dibuat dari pelepah pisang dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga yang menggunakan biji-bijian, seperti asam klunsu, biji melinjo, biji kemiri, biji sawo, dan buah pinang.
Beberapa jenis biji-bijian lainnya juga dimanfaatkan sebagai sarana dalam beberapa jenis permainan, seperti congklak, serok wali, dan pletokan. Sementara bambu dan batang pohon pinang juga dimanfaatkan untuk permainan seperti Tok Kadal, Dua Batu dan Panjat Pinang serta Meriam Sundut.
Intinya, anak-anak Betawi sangat kreatif dalam memanfaatkan apa yang ditemui di lingkungan tempat tinggalnya. Dan berikut beberapa permainan yang membuktikan betapa kreatifnya anak-anak Betawi.
Main dengan Buah Jarak dan Daun Nangka
Pernah dengar buah jarak yang getahnya biasa dimainkan seperti gelembung balon pada zamannya. Ternyata selain getahnya, buah jarak juga bisa dijadikan sebagai mainan; mobil-mobilan atau kereta-keretaan.
Dari buah jarak dan lembaran daun nangka ternyata dapat dibuat mobil-mobilan atau kereta-keretaan. Caranya, dua buah jarak ditusuk menjadi sepasang roda dengan sebatang lidi yang menjadi as roda itu. Lalu pasangan roda itu dimasukkan dalam lipatan daun nangka.
Kemudian beberapa daun nangka yang sudah diberi roda ini dirangkai-rangkaikan menjadi salah satu mainan kereta-keretaan. Kemudian, daun nangka diikatkan tali dan yang ditarik ke sana ke mari.
Main dengan Kulit Jeruk
Pernah kah anda membayangkan membuat mainan dari kulit buah jeruk? Kulit jeruk yang dipakai biasanya kulit jeruk Bali yang bertekstur lebih tebal dari kulit jeruk biasa. Setelah memakan jeruknya, kulitnya dimanfaatkan untuk dibuat mainan.
Dari kulit jeruk tersebut, biasanya anak-anak Betawi membuat gerobak-gerobakan. Sedangkan selembar kulit jeruk bali berukuran besar dijadikan badan gerobak.
Kemudian dua buah rodanya dibuat dari kulit jeruk besar yang dibentuk besar seperti roda. Dan disambung dengan sebatang lidi yang menembus pada badan gerobak, kedua roda itu dihubungkan. Kalau diberi tali, maka gerobak-gerobakan ini dapat ditarik berjalan mengikuti tarikan si pemain.
Permainan yang disebutkan diatas merupakan salah satu bukti betapa kreatifnya anak-anak Betawi? Beberapa permainan anak-anak Betawi diatas merupakan hasil interaksi anak-anak dengan lingkungan. Hal ini mengingatkan kita untuk dekat dengan lingkungan, sehingga memanfaatkan lingkungan sebagai keseharian.
Sumber: Berbagai Sumber