Kekayaan Betawi akan seni dan budaya mendukung terciptanya ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas pada arsitektur Betawi, ornamen-ornamen tersebut tak hanya sebagai penghias bangunan namun juga memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi. Salah satunya adalah Gigi Balang.
Gigi Balang biasa ditemukan di rumah – rumah penduduk Betawi. Motif Gigi Balang berwarna kuning-hijau khas Betawi ini juga terlihat menghiasi sepanjang jalan layang Seskoal di jalur Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean.
Gigi Balang diwarnai dengan warna hijau dan kuning yang memiliki makna tersendiri yang sangat mendalam. Warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis. Warna hijau melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain.
Selain dari warnanya, bentuk Gigi Balang memiliki makna tersendiri. Bentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai Gigi Belalang yang melambangkan bahwa hidup harus jujur, rajin, bener, ulet, dan sabar.
a.Bentuk/Desain
Ornamen Gigi Balang berbentuk segitiga (cagak) karena merupakan gambaran dari bentuk gunung.
Bentuk ornamen Gigi Balang:
- Tumpal
- Wajik
- Wajik susun dua
- Potongan Waru
- Kuntum melati
b.Filosofi/Makna :
Sebagai perlambang gagah, kokoh dan berwibawa.
c. Fungsi, Penggunaan dan Penempatan :
- Fungsi sebagai dekorasi melalui media berbentuk lampu dan pengecatan serta media lainnya
yang memungkinkan. - Penggunaan di bangunan tradisional Betawi, fasilitas publik, gedung bertingkat, gapura,
panggung pementasan, stand pameran (booth) dan area lain yang memungkinkan dari aspek
estetika dan keselamatan umum. - Penempatan pada bagian atas (lisplang) bangunan sesuai estetika dan keselamatan umum.