Cemilan Khas Betawi

 

Selain menyimpan banyak kebudayaan, ternyata Betawi juga menyimpan banyak jajanan atau camilan khas yang beraneka ragam. Menurut beberapa sumber, ragam camilan khas Betawi yang enak ini ternyata dipelopori dari Tionghoa, Arab dan Belanda. Tak heran jika banyak camilan Betawi yang memiliki cita rasa yang gurih dan enak.

Apa saja camilan khas Betawi yang memiliki cita rasa yang gurih dan enak? Berikut beberapa diantaranya;

Kue Rangi

Kue Rangi juga disebut sagu rangi adalah salah satu kue tradisional Betawi. Kue ini terbuat dari campuran tepung sagu dan kelapa parut yang dipanggang dengan cetakan khusus di atas tungku kecil.

Kue Rangi disajikan dengan olesan gula merah yang dikentalkan dengan sedikit tepung kanji. Agar berbau harum dan menggugah selera, gula cair kental ini ada kalanya di campuri dengan potongan nangka, nanas atau durian.

Kue Rangi rasanya gurih dan beraroma wangi karena dimasak dengan cara dipanggang menggunakan bahan bakar kayu dengan api kecil hingga matang lalu dimakan dengan lelehan gula merah cair.

 

Foto : Telusuri / Kue rangi via womantalk.com


Kue Pancong

Kue Pancong merupakan salah satu jenis kue atau camilan yang terbuat dari perpaduan kelapa parut, tepung beras, santan, dan garam. Kue khas Betawi ini memiliki cita rasa yang sangat nikmat dan gurih. Kue ini sekilas hampir sama dengan Pukis, perbedaanya terletak pada rasanya dan bahan pembuatnya. Kalau kue Pukis cenderung manis karena banyak memakai gula sedangkan untuk kue berbahan dasar kelapa ini tidak memakai gula pada adonannya, akan tetapi gula digunakan sebagai topping atau taburan bagian atasnya.

 

Foto : resepcaramasak.org


Kue Dongkal

Dongkal merupakan salah satu jajanan tradisional khas dari Betawi yang kini sudah jarang ditemui. Kue ini merupakan cemilan sederhana yang sangat mudah untuk dibuat sendiri di rumah.

Kue Dongkal dibuat dari tepung beras, kemudian diisi dengan gula aren lalu adonan yang sudah jadi dibentuk seperti tumpeng atau dicetak menurut selera, dilapisi daun pisang kemudian dikukus menggunakan dandang dan kerucut tumpeng hingga matang.

Kue ini biasanya disajikan hangat di atas daun pisang dengan taburan parutan kelapa di atasnya. Rasa kue Dongkal yang gurih dan manis karena gula merahnya yang agak mencair dan bertekstur lembut sangat cocok dimakan saat masih hangat ketika pagi ataupun sore hari dengan ditemani secangkir teh hangat.

 

Foto : Kumpulan Resep Masakan Sehat


Kembang Goyang

Nah, kalau camilan ini dibuat dari tepung beras, gula, telur, santan dan minyak goreng. Disebut Kembang Goyang karena ketika digoreng cetakan berbentuk kembang digoyang-goyangkan di atas minyak panas hingga adonan lepas. Selain bentuknya yang cantik, ternyata Kembang Goyang juga memiliki rasa yang unik banget lho. Pasti bikin kamu ketagihan.

 

Foto : tokopedia.com


Wajik

Wajik Betawi memang hampir jarang dijumpai karena tak banyak lagi yang membuat. Sama seperti wajik pada umumnya, Wajik Betawi terbuat dari beras ketan yang diberi gula, santan, dan parutan kelapa. Perbedaannya hanya terletak pada warna dan bungkus. Jika wajik pada umumnya berwarna cokelat dan dibungkus dengan daun pisang, nah wajik versi Betawi ini dibuat berwarna-warni seperti merah, hijau, dan kuning. Agar tampak dari luar wajik ini dibungkus oleh kertas minyak berwarna putih.

Rasanya yang legit enak bercampur dengan gurihnya parutan kelapa memberikan sensasi enak saat dikunyah. Biasanya wajik dihidangkan saat perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (Lebaran), seserahan saat lamaran dan prosesi pernikahan adat Betawi.

 

Foto : resepkoki.id


Putu Mayang

Putu Mayang merupakan warisan kuliner Betawi yang kerap disantap sebagai makanan pengganjal perut. Putu Mayang mempunyai ciri khas yakni, cita rasa manis dengan tekstur yang kenyal dan penampilan cantik yangberwarna-warni.

Jajanan ini terbuat dari bahan baku utama berupa tepung beras, santan kelapa dan gula merah. Penyajian Putu Mayang biasanya dengan kuah gula merah. Saat ini penjual Putu Mayang masih eksis di Jakarta. Biasanya para penjualnya menggunakan gerobak untuk berkeliling yang mempunyai suara yang khas.

 

Foto : Kuliner Magazine.com


Roti Gambang

Roti ini umumnya berwarna cokelat, rasanya manis dan ada taburan wijen di bagian atasnya. Hidangan ini sangat cocok untuk disajikan bersama secangkir teh manis atau kopi hangat. Roti gambang ini rasanya enak, garing diluar tapi lembut di dalam.

Teksturnya beremah beraromakan kayu manis. Dan pemanis alami dari gula merah atau gula aren yang membuat cita rasa yang pas untuk lidah warga betawi. Jajanan ini bisa dijumpai di tukang roti tradisional yang berjualan dengan gerobak dorong di jalanan Jakarta tapi memang hanya di daerah-daerah tertentu saja. Sekarang roti ini terkadang kita jumpai di gerai bioskop tanah air.

 

Foto : Masak.Kue


Kue Cincin

Masyarakat Betawi memang sangat sederhana dalam membuat sajian kue. Dan salah satunya adalah Kue Cincin. Kue ini diberi nama Kue Cincin karena bentuknya yang mirip cincin.

Kue ini sangat cocok untuk cemilan harian bersama keluarga. Banyak kalangan masyarakat yang suka dengan sajian cemilan saat santai ini. Lucunya, kue ini sering dimakan anak kecil dengan cara yang unik, yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam jari seperti memakai cincin.

 

Foto : kueresep.com


Kue Ape

Kue ini berbentuk tipis serta bagian tengahnya sedikit basah dan tebal. Kue ini pada umumnya berwarna putih dan hijau, pinggiran dari kue ini memiliki tekstur yang garing dan renyah. Rasanya begitu manis dengan aroma kelapa yang melengkapinya.

Kue yang juga sering disebut ‘Kue Tetek’ ini terbuat dari bahan utama tepung terigu yang dicampur dengan susu serta bagian atasnya sering ditaburi keju dan meses. Perpaduan rasa manis dan aroma daun pandan akan menambah rasa Kue Ape semakin terasa lezat.

 

Foto : selerasa.com

Sumber: Berbagai Sumber